Kamis, 20 Juli 2017

:: Berdamai dengan Niat ::




Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan.
-HR. Bukhori dan Muslim


Alhamdulillah.. 
Sekarang masih diizinkanNya untuk menghirup udara bumi. 
Tak terasa umur sudah semakin bertambah, 
atau sesungguhnya semakin berkurang.
Gemerlap dunia yang telah membutakan, 
nafsu yang telah menguasai menuju kehinaan, 
dan sering dirasakan saat ini. 
Mungkin selama ini kita asyik bermain, 
sibuk membeli "jajanan" yang bermacam-macam. 
Lupa bahwa dunia ini hanya sementara, 
sedang niat tak terarah. 

Niat yang tak terarah? Yap.
Niat itu, jika tak dijaga baik-baik, 
bakal tak menentu tujuannya.

Mari kita lihat definisi niat.
Niat secara istilah artinya keinginan seorang untuk mengerjakan sesuatu,
tepatnya di hati bukan di lisan.
Namun, mungkin terkadang belum bisa menyelaraskan antara hati dan lisan kita.
Ngomongnya ikhlas, tapi tak tulus.

Melihat fenomena saat ini, di zaman serba canggih,
lebih dari setengah populasi akan membagi ceritanya setiap saat.
Setiap detik, menit, jam, bahkan satu hari full kita akan tahu aktivitasnya.
Dan hati-hatilah apabila niat membagi kita salah sasaran.
Karena, akan banyak sifat-sifat yang akan menghasut niat.
Ujub, ria, sombong, dan kawan-kawannya, 
mereka akan mencoba untuk mengalihkan tujuan baik kita.
Kebanyakan dari kita mungkin tak sadar,
tapi mereka bener-bener dekat dengan niat, bahkan sangat dekat.

Awalnya mungkin ikhlas, 
tapi tak tau akhirnya, setelah dipuji, disanjung, Bagaimana? 
Sebenarnya apa si yang diharapkan dari pujian orang lain? 
Klo kata ustadz, pujian manusia itu hanya sebatas lidah mereka,
yang kita butuhkan itu adalah Pujian Alloh, yang indah sekali.
 
Coba renungkan,
Apa benar niat ini sudah lurus? 
Apa benar niat ini tak ternodai dengan ujub, ria, atau sombong? 
Coba periksa, periksa lagi. 
Jika ragu, mending tak usah dibagikan dulu, 
kita banyak-banyakin istigfar.
Karena bisa jadi, 
postingan kita akan mengundang kemudharatan, sia-sia saja.

Yuk perbaiki niat, banyakin istigfar untuk tiap amalan kita.
Perbaiki niat dengan melihat kebesaran Alloh.
Maka itu lebih nikmat, berkah.

Semoga bermanfaat.
Sebagai bahan renungan bersama, 
begitu pula saya yang masih perlu banyak memperbaiki diri.

Semoga hijrah kita membawa berkah.
Aamiin.

Sore tadi, 
25 Syawal 1438

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ayo tinggalkan pesan :)